Saturday, September 28, 2013

BEBERAPA REAKSI KIMIA (PRAKTIKUM KIMIA DASAR)

PERCOBAAN II
BEBERAPA REAKSI KIMIA

A.      TUJUAN 
1.    Dapat memahami prinsip beberapa jenis reaksi kimia
2.    Dapat menggunakan konsep dasar stokiometri kimia reaksi untuk menentukan komposisi senyawa hidrat
B.       PRINSIP
Reaksi kimia dimana satu atau lebih zat berubah menjadi zat-zat baru yang sifatnya berbeda dibandingkan dengan  zat-zat penyusun sebelumnya dan bisa diidentifikasi berdasarkan beberapa ciri berikut :
1.    Reaksi menimbulkan perubahan warna
2.    Reaksi menimbulkan gas
3.    Reaksi menimbulkan perubahan suhu
4.    Reaksi menyebabkan terjadinya endapan
5.    Reaksi menyebabkan terjadinya bau yang baru
6.    Reaksi menyebabkan habisnya zat yanng bereaksi dan timbulnya produk baru.
C.      TEORI  DASAR
     Reaksi Kimia: dimana satu atau atau lebih zat berubah menjadi zat-zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dibandingkan dengan zat-zat penyusunnya sebelumnya.  Reaksi kimia secara umum dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu reaksi asam-basa dan  reaksi redoks. Secara garis  besar, terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua jenis reaksi tersebut, yaitu  pada  reaksi redoks terjadi perubahan bilangan oksidasi (biloks), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks.adapun reaksi –reaksi yang termasuk dalam golongan tersebut seperti halnya reaksi kesetimbangan,reaksi pengendapan,dan reaksi gas.
1.    Reaksi asam basa atau reaksi penetralan merupakan reaksi antara asam dengan basa yang dikenali dengan proses transfer - proton.reaksi ini telah didefinisikan asam sebagai zat yang mengion dalam air menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH+. Berikut adalah beberapa teori teori definisi mengenai asam dan basa :
a.         Teori Asam Basa Arrhenius
·           Asam adalah senyawa yang ketika dimasukkan kedalam larutan akan menghasilkan ion hidronium (H3O+),
·           Basa adalah senyawa yang ketika dimasukkan kedalam larutan akan menghasilkan ion hidroxida (OH-)
·           Apabila asam dan basa direaksikan akan menghasilkan garam dan air
·           HCl(asam)+NaOH(basa) ßà NaCl(garam) + H2O(air)
b.         Teori Asam Basa Bronsted – Lowry
·      Asam  adalah senyawa yang mendonorkan / memberikan proton (H+), disebut juga sebagai proton donor
·      Basa adalah senyawa yang menerima proton, disebut juga sebagai proton acceptor
·      Reaksi antara asam dan basa akan menghasilkan asam konjugasi (muatan +) dan basa konjugasi (muatan -)

·             ASAM  +   BASA           Basa Konjugasi + Asam Konjugasi
c.         Teori Asam Basa Lewis
·      Asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron
·      Basa adalah senyawa yang mendonorkan
·     

2.    Reaksi Reduksi-oksidasi atau redoks dikenal juga sebagai reaksi transfer elektron.Contoh reaksi redoks dalam kehidupansehari-hari, misalnya pembakaran, yaitu peristiwa oksidasi zat denganoksigen di udara yang berlangsung cepat disertai dengan terbentuknyaenergi panas dan cahaya (api). Selain itu metabolisme dan perkaratan jugatermasuk dalam reaksi redoks,berikut adalah perbedaan dari reaksi oksidasi dan reduksi:
a.         Reaksi Oksidasi adalah sebuah reaksi pengikatan oksigen dan mengalami pelepasan elektron serta mengalami pertambahan bilangan oksidasi berikut adalah contoh reaksi oksidasi:
·           H2+1/2O2 à H2O
·           HNO3+3H++3e-àNO+H2O
·           H2SàS
-2         0

b.         Reaksi Reduksi adalah sebuah reaksi pelepasan oksigen dan mengalami pengikatan elektron serta mengalami pengurangan bilangan oksidasi berikut adalah contoh reaksi reduksi:
·      2H2Oà 2H2+O2
·      H2SàS+2H++2e-
·      HNO3àNO
2              0

3.    Reaksi kesetimbangan dapat digolongkan berdasarkan fasa dari zat yang bereaksi dan hasil reaksinya, sehingga dikenal dua jenis reaksi kesetimbangan yaitu reaksi kesetimbangan homogen dan heterogen, Reaksi kesetimbangan homogen merupakan reaksi kesetimbangan dimana semua fasa senyawa yang bereaksi sama.terdapat ciri-ciri keadaan setimbang dinamis adalah sebagai berikut:
a.         Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
b.         Terjadi pada ruangan tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
c.          Laju reaksi ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama.
d.         Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur atau dilihat, tetapi perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetap berlangsung.
e.          Setiap komponen tetap adaReaksi kesetimbangan dinamis yaitu reaksi yang berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan dan kecepatan yang sama.

Adapun terdapat beberapa reaksi kesetimbangan seperti berikut :
a.         Kesetimbangan dalam fasa gas :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
2 SO (g) + O (g) 2 SO (g)
b.         Kesetimbangan dalam fasa larutan :
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4OH(aq) NH4+ (aq) + OH-(aq)
4.     Reaksi pengendapan adalah pembentukan yang solid dalam larutan atau dalam lainnya padatselama reaksi kimia atau oleh difusi dalam padatan. Bila reaksi terjadi dalam cair, zat padat yang terbentuk disebut endapan, atau ketika dipadatkan oleh sentrifus, peletseorang. Cairan yang tersisa di atas padat dalam kedua kasus disebut supernatant atau supernatan. Bubuk yang berasal dari curah hujan juga historis dikenal sebagai bunga.
Alam metode presipitasi termasuk pengendapan atau sedimentasi, dimana bentukpadat selama periode waktu tertentu karena gaya ambien seperti gravitasi atausentrifugasi. Selama reaksi kimia, curah hujan juga dapat terjadi khususnya jika suatusubstansi larut dimasukkan ke dalam solusi dan kepadatan terjadi menjadi lebih besar (jika endapan akan mengapung atau bentuk suspensi). Dengan zat larut, curah hujandi percepat sekali solusi menjadi jenuh.
Dalam padatan, pengendapan terjadi jika konsentrasi salah satu solid berada di atas batas kelarutan pada host padat, karena misalnya quenching cepat atau implantasiion, dan suhu cukup tinggi bahwa difusi dapat menyebabkan pemisahan menjadipresipitat. Curah hujan di padatan secara rutin digunakan untuk mensintesis nanoclusters.
Tahap penting dari proses presipitasi adalah awal nukleasi. Penciptaan partikel padathipotetis mencakup pembentukan sebuah interface, yang memerlukan beberapaenergi berdasarkan energi relatif dari permukaan padat dan solusi. Jika energi initidak tersedia, dan tidak ada permukaan yang cocok nukleasi tersedia, jenuh terjadi.
Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan juga dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation atau anion.
Dibawah ini disajikan beberapa reaksi pengendapan, sebagai tanda bahwa zat yang terjadi adalah endapan perhatikan tanda (s) solid, setelah indeks dari rumus kimianya.
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(aq)
Endapan yang terbentuk adalah endapan putih dari AgCl.
Pb(CH3COO)2(aq) + H2S → PbS(s) + 2 CH3COOH(aq)
Dari reaksi ini akan dihasilkan endapan yang berwarna hitam dari PbS.

Stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda. Berikut adalah definisi dari hukum tersebut :
1.    Hukum perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama kimiawan Perancis Joseph Proust) adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap. Misalnya, air terdiri dari 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen. Bersama dengan hukum perbandingan berganda (hukum Dalton),
2.    Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
3.    Hukum perbandingan berganda adalah salah satu hukum dasar stoikiometri. Hukum ini juga kadang-kadang disebut hukum Dalton (diambil dari nama kimiawan Inggris John Dalton), tapi biasanya hukum Dalton merujuk kepada hukum tekanan parsial. Hukum ini menyatakan bahwa apabila dua unsur bereaksi membentuk dua atau lebih senyawa, maka perbandingan berat salah satu unsur yang bereaksi dengan berat tertentu dari unsur yang lain pada kedua senyawa selalu merupakan perbandingan bilangan bulat sederhana.

D.      ALAT DAN BAHAN  
1.    Alat – Alat :
a.       Tabung Reaksi
b.      Gelas Piala
c.       Pipet Tetes
d.      Pipet Bengkok
e.       Sikat Tabung
f.       Kertas Lakmus
2.    Bahan :
a.       CH3COOH(Asam Asetat)
b.      HCl(Asam Klorida)
c.       H2C2O4(Asam  Oksalat)
d.      H2SO4(Asam Sulfat)
e.       NH4OH(Ammonium Hidroksida)
f.       NaOH(Natirum Hidroksida)
g.      Ba(OH)2(Barium Hidroksida)
h.      KMnO4(Kalium Permanganat)
i.        K2CrO4(Kalium Kromat)
j.        K2Cr2O7 (Kalium Dikromat)
k.      NaCl(Natrium Klorida)
l.        BaCl2(Barium Klorida)
m.    Al2(SO4)3 (Alumunium Sulfat)
n.      (NH4)2SO4 (Ammonium Sulfat)
o.      AgNO3(Perak Nitrat)
p.      CaCO3(Kalsium Karbonat)
E.       PROSEDUR
1.    Percobaan pertama
Menyediakan  3(tiga)  tabung reaksi kemudian dimasukan larutan HCl 0,1M pada tabung 1(satu),dimasukan CH3COOH pada tabung 2(dua),dan NaOH pada tabung ke 3(tiga) masing-masing sebanyak 10tetes.Masukan 1 tetes indikator pada masing-masing tabung dan amati perubahannya.Masukan 10 tetes NaOH pada tabung ke 1(satu) dan tabung ke 2(dua) Amati perubahan reaksi dan reaksi apa yang terjadi.
2.    Percobaan kedua
Dimasukan 1ml H2C2O4 kedalam tabung reaksi dan  tambahkan 2(dua) tetes H2SO4 2M. Lakukanlah pengocokan beserta pengamatan perubahan reaksi.Dimasukan KMnO4 0,05 M tetes demi tetes sambil melakukan pengocokan. Kemudian lakukan percobaan kembali dengan memasukan 1ml Fe2+ kedalam tabung reaksi dan  tambahkan 2(dua) tetes H2SO4 2M. Lakukanlah pengocokan beserta pengamatan perubahan reaksi.Masukan KMnO4 0,05 M tetes demi tetes sambil melakukan pengocokan.Terakir bandingkan perubahan hilangnya warna ungu dan sebutkan reaksi apa yang terjadi.
3.    Percobaan Ketiga
Dimasukan 1mL NaCl 0,1M kedalam tabung reaksi.di reaksikan dengan AgNO3 0,1M sebanyak 5 tetes.Lakukanlah pengamatan terhadap reaksi tersebut.
4.    Percobaan Keempat
Dimasukan 1mL BaCl 0,1M kedalam tabung reaksi kemudian reaksikan dengan 1mL  K2CrO4 0,1M .Lakukanlah pengamatan terhadap reaksi tersebut.
5.    Percobaan Kelima
Menyediakan 4(empat) tabung reaksi dengan memberikan label A,B,C,dan D. Dimasukan 1mL K2CrO4 0,1M kedalam tabung A dan B. dimasukan 1mL  K2Cr2O7 0,1M kedalam tabung C dan D. Ditambahkan HCl 1M sebanyak 10 tetes kedalam tabung A dan C kemudian lakukan pengocokan.Ditambahkan NaOH 1M sebanyak 10 tetes kemudian lakukan pengocokan.Lakukan pengamatan terhadap kedua percobaan tersebut.
6.    Percobaan Keenam
Dimasukan Al2(SO4)3 0,1M  pada 2(dua) tabung yang berbeda. Dimasukan 5tetes NaOH pada tabung pertama dan dimasukan 5 tetes NH4OH pada tabung kedua.Lakukan penambahan NaOH tetes demi tetes. Lakukan pengamatan pada kedua reaksi tersebut.
7.    Percobaan Ketujuh
Dimasukan 5mL (NH4)2SO4 pada tabung reaksi.ditambahkan 5tetes NaOH 1M sebanyak 5 tetes. Disambungkan pipet bengkok dengan tabung reaksi,Hubungkan pipet bengkok dengan kertas lakmus.
8.    Percobaan Kedelapan.
Dimasukan CaCO3 pada tabung reaksi.ditambahkan 5tetes HCl 1M pada tabung reaksi.Dihubungkan dengan 5mL Ba(OH)2 pada beaker glass.Lakukanlah pengamatan pada reaksi.




F.       HASIL PENGAMATAN
NO
PROSEDUR
HASIL PENGAMATAN
KETERANGAN
1
HCl+NaOH
CH3COOH+NaOH

Setelah HCl+NaOH ditetes indikator maka larutan menjadi tak berwarna sedangkan CH3COOH+NaOH  setelah ditambahkan indikator berubah menjadi warna ungu begitupun dengan NaOH+NaOH
Sebelum penambahan Phenoftalin


Sesudah Penambahan Phenoftalin

2
H2C2O4+H2SO4+KMnO4.
Fe2++H2SO4+KMnO4.

Penambahan H2C2O4dengan H2SO4 tidak terjadi reaksi warna kuning,ketika ditambahkan 25 tetes KMnO4 warna berubah menjadi keruh coklat.
Penambahan Fe2+ dengan H2SO4 tak terjadi reaksi ketika dilakukan penambahan 3tetes KMnO4 warna berubah menjadi keruh coklat.
Hasil reaksilarutan H2C2O4

Hasil reaksi larutan Fe2+ 

3
NaCl +AgNO3
Sebelum direaksikan NaCl dan AgNO3 berwarna bening. Setelah bereaksi warnanya menjadi putih dan terbentuk endapan.

Hasil Reaksi
Terdapat endapan AgCl 
4
BaCl2+K2CrO4
Warna BaCl2 bening sedangkan warna K2CrO4 setelah direaksikan warna menjadi kuning pekat dan terbentuk endapan.
Hasil Reaksi 
5
K2CrO4+HCl
K2CrO4+NaOH
K2Cr2O7+HCl
K2Cr2O7+NaOH
Pada K2CrO4 + HCl warna berubah yang tadi nya berwarna kuning menjadi warna orange, sedangkan pada K2Cr2O7+HCl warna berubah menjadi orange pekat, sedangkan K2Cr2O7+ NaOH tidak terjadi perubahan warna namun sedikit keruh.
1.Tabung larutan A dan B.

2.Tabung larutan A setelah di tambah HCL.

3.Tabung larutan B setelah di tambah NaOH

4. Tabung C di tambah HCL

5.Tabung D setelah di tambah NaOH

6
Al2(SO4)3 +NaOH
Al2(SO4)3 +NH4OH
Pada reaksi Al2(SO4)3 dengan NaOH warnanya keruh namun setelah ditambahkan 3tetes NaOH warnanya kembali jernih sedangkan pada Al2(SO4)3 +NH4OH warna menjadi keruh kemudian ketika dilakukan penambahan 2tetes tidak terjadi perubahan dan tetap keruh.
1.Tabung A di tambah 5 tetes NaOH

2.Tabung A di tambah 3 tetes NaOH lagi

3.Tabung B setelah ditambah 5 tetes NH4OH dan ditambah 2 tetes lagi.

7
(NH4)SO4 + NaOH
Sebelum direaksikan masing-masing larutan berwarna kuning,kemudian dihubungkan dengan pipa kaca dan kertas lakmus,ketika terjadi reaksi kertas lakmus yang memliki warna awal merah berubah menjadi warna biru.
Hasil reaksi
8
HCl+CaCO3
BaOH

BaOH berwarna putih,ketika reaksi CaCO3 dengan HCl menghasilkan gas sehingga ketika dihubungkan dengan Ba(OH)2 warna menjadi keruh.

Hasil reaksi








G.      PEMBAHASAN           
1.    Dalam percobaan reaksi pertama reaksi ini termasuk reaksi asam dan bas reaksi ini terjadi karena ion postif dan ion negatif melakukan reaksi silang oleh karena reaksi ini menggunakan asam kuat dan basa kuat maka reaksi ini menghasilkan garam dan air dengan PH netral. Penggunan indikator yaitu untuk mengetahui jalanya suatu reaksi dalam hal ini indikator yang digunakan adalah fenotalin.Menurut hasil pengamatan HCl+NaOH ditetes dengan indikator larutan menunjukan larutan yang tak berwarna/bening sedangkan reaksi CH3COOH+NaOH+Indikator dan NaOH+Indikator menujukan perubahan warna ungu yang signifikan.Dalam hal ini fenotalin mempunyai trayek dari PH 8-10 maka apabila PH<8 maka reaksi tidak menimbulkan warna berbeda.adapun macam-macam indikator selain fenotalin ialah metil merah PH |4,2-6,3|merah-kuning,Metiljingga PH|3,1-4,4|merah-kuning,Bromtimol biru PH |6,0-7,6|kuning-biru,Lakmus PH |4,5-8,3|merah-biru,Timol hijau PH|1,2-2,8|kuning-biru.

2.    Dalam percobaan kedua ini reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks,hal ini disebabkan karena H2C2O4(asam oksalat) dan Fe2+ bersifat reduktor dan KMnO4 bersifat oksidator namun dengan penambahan H2SO4(Asam Sulfat) membuat KMnO4 menjadi larut. karena H2SO4(Asam Sulfat) sebagai indikator dan apabila tidak ditambahkan  H2SO4(Asam Sulfat) maka  KMnO4 akan berubah menjadi MnO2. Berikut ialah percobaan reaksi redoks.
a.         Larutan H2C2O4 dan H2SO4  berwarna jernih bening. Setelah ditetesi KMnO4 , warna berubah menjadi ungu. Selang waktu, warna ungu tersebut akan pudar dan menjadi warna peach muda setelah ditetesi sebanyak 25 tetes KMnO4 larutan menjadi keruh dan berwarna coklat.
b.          Larutan Fe2+  dan H2SO4 berwarna jernih dan bening. Setelah ditetesi KMnO4 sebanyak kurang lebih 3 tetes, larutan menjadi keruh dan berwarna coklat.
Perbedaan reaktan Fe2+ dan H2C2O4 dalam perubahan reaksi adalah ketika penambahan KMnO4 yang berbeda karena elektron yang dibutuhkan H2C2O4 lebih besar dibandingkan dengan Fe2+ oleh karena itu penambahan KMnO4 pada reaktan H2C2O4 dibutuhkan lebih banyak.

                                              
3.     Dalam percobaan yang ketiga reaksi ini termasuk reaksi pengendapan,sebelum direaksikan NaCl 0,1M dengan 5tetes AgNO3 0,1M tak berwarna / bening.setelah bereaksi warnanya menjadih putih dan terdapat endapan, hal ini dikarena reaksi tersebut menghasilkan AgCl serta NaNO3.AgCl adalah sebagai endapan pada reaksi tersebut karena ketika penambahan 1tetes AgNO3 larutan masih bisa larut namun ketika ditambahkan 5 tetes AgNO3 larutan tersebut menjadi jenuh sehingga terdapat AgCl yang membentuk sebagai endapan berwarna putih pada reaksi tersebut.
4.    Dalam percobaan yang kempat reaksi ini termasuk reaksi pengendapan juga,sebelum direaksikan warna 1ml BaCl2 0,1M adalah bening/tak berwarna sedangkan warna 1ml K2CrO4 0,1M kuning.setelah bereaksi warnanya menjadi kuning pekatdan terdapat endapan, hal ini dikarena reaksi tersebut menghasilkan KCl serta BaCrO4. BaCrO4 adalah sebagai endapan pada reaksi tersebut karena ketika direaksikan ditabung reaksi sehingga terdapat BaCrO4 yang membentuk sebagai endapan pada reaksi tersebut.
5.    Dalam percobaan yang kelima reaksi dari 1mL K2CrO4  pada tabung A ketika direaksikan dengan HCl 1M sebanyak 10 tetes  terjadi perubahan warna yang awalnya berwarna kuning menjadi warna orange dan pada tabung B reaksi dari K2CrO4 dilakukaan penambahan 10 tetes NaOH 1M tidak terjadi perubahan warna melainkan reaksi ini membuat larutan menjadi keruh sedangkan pada tabung C yang berisi 1mL K2Cr2O7 direaksikan dengan HCl 1M sebanyak 10 tetes terjadi perubahan warna yang asalnya berwarna kuning menjadi warna oren pekat. Reaksi ini termasuk reaksi kesetimbangan karena melakukan reaksi reversibel.
6.    Dalam percobaan keenam pada tabung A dan B dimasukan 1mL Al2(SO4)3 0,1 M. Tabung A diperlakukan dengan penambahan 5(lima) tetes NaOH 1M. Ditambahkan 3(tetes) NaOH membuat larutan yang tadinya keruh menjadi jernih.Tabung B diperlakukan dengan penambahan 5(lima) tetes NH4OH warnanya keruh kemudian ditambahkan NH4OH kembali sebanyak 2(dua) tetes namun tidak terjadi perubahan dan tetap keruh.Hal ini karena basa luat (NaOH) terdisosiasi sempurna dari pada basa lemah (NH4OH). Reaksi ini termasuk reaksi kesetimbangan.
7.    Dalam percobaan ketujuh  tabung ditambahkan (NH4)2SO4 sebanyak 5mL kemudian direaksikan dengan NaOH sebanyak 5(lima) tetes lalu dihubungkan dengan kertas lakmus menggunakan pipet bengkok.Sebelum reaksi masing-masing larutan berwarna kuning pada reaksi ini kertas lakmus yang asalnya berwarna merah berubah menjadi warna biru. Dikarenakan NH4OHàNH3++H2O, gas dari NH3+ mempunyai sifat basa lemah reaksi ini termasuk reaksi gas.
8.    Dalam percobaan kedelapan gelas piala ditambahkan dengan Ba(OH) sebanyak 5mL.pada tabung reaksi dimasukan 1 sendok CaCO3 dan direaksikan dengan HCL 1M sebanyak 5(lima) tetes.Dihubungkan tabung reaksi dengan gelas piala melalui pipet bengkok,reaksi CaCO3 dengan HCl menghasilkan gas CO2 sehingga menyebabkan Ba(OH)2 menjadi keruh.
H.      JAWABAN PERTANYAAN
Persamaan reaksi dari setiap percobaan praktikum.
a.    HCL+NaOH à NaCl +H2O
CH3COOH + NaOH à CH3COONa + H2O
b.    H2C2O4 + H2SO4  à Tak Bereaksi
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e-          à  Mn2+ +4 H2O
Oksidasi: C2O4-                                         à  2CO2 + 2e-
Oksidasi: Fe2+                                            à  Fe3++e-
1.         MnO4- + 8H+ + 5e-      à    Mn2+ +4 H2O       |x2
C2O4-                                    à   2CO2 + 2e-               |x5
2MnO4- + 16H+ + 10e-             à   2 Mn2+ +8 H2O
5C2O4-                                                  à  10CO2 + 10e-
2MnO4- + 16H+ + 5C2O4-       à   2 Mn2+ +8 H2O+10CO2
2.      MnO4- + 8H+ + 5e-      à    Mn2+ +4 H2O       |x1
Fe2+                                       àFe3++e-                           |x5

MnO4- + 8H+ + 5e-      à    Mn2+ +4 H2O
5Fe2+                                    à    5Fe3++5e-
MnO4- + 8H+ +5Fe2+  à    Mn2+ +4 H2O+5Fe3+
3.      NaCl + AgNO3 àAgCl + NaNO3
4.      BaCl2+K2CrO4 à 2KCl + BaCrO4
5.      K2CrO4+2HCl H2CrO4 + 2KCl
K2CrO4+2NaOH Na2CrO4 + 2KOH
K2Cr2O7+2HCl H2CrO4 + 2KCl
K2Cr2O7+2NaOH Na2CrO4 + 2KOH
6.      Al2(SO4)3+6NaOH 2Al(OH)3+3Na2SO4
Al2(SO4)3+6NH4OH 2Al(OH)3+3(NH4)2SO4
7.      (NH4)2SO4+2NaOHà2NH4OH+Na2SO4
NH4OHàNH3++H2O
8.      CaCO3+2HClàH2CO3 + CaCl2
H2CO3àCO2+H2O
Ba(OH)2+CO2àBaCO3+H2O

I.         KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum dan melakukan pengamatan penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Terdapat beberapa jenis reaksi kimia dalam praktikum yaitu reaksi menimbulkan perubahan warna,reaksi menghasilkan gas,reaksi menyebabkan terjadinya endapan dan  reaksi menyebabkan habisnya zat yang bereaksi dan timbulnya produk baru
2.      Bahwa konsep-konsep dasar dari stokiometri terdapat hukum perbandingan tetap,hukum kekekalan masa,dan hukum perbandingan ganda sesuai dengan teori diatas sehingga praktikan dapat menentukan komposisi senyawa hidrat dari konsep stokiometri.










J.        DAFTAR PUSTAKA
1.    Kurniaty,Nety,”Materi kuliah kimia organik I”,Universitas Islam Bandung,2012.
2.    Chang ,Raymond ,”Kimia Dasar Konsep-Konsep inti”,1,Erlangga ,2005,Jakarta
3.    Bird,Tony,”Kimia Fisik Untuk Universitas”,1,PT Gramedia,1987,Jakarta.
4.    Jim Clark,2004.”Pengertian Oksida dan Reduksi”, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/oksidasi_dan_reduksi/pengertian_oksidasi_dan_reduksi_redoks/. 19 Oktober 2012.
5.    Rino Safrizal,2012.”Persamaan reaksi kimia”.www.jejaring kimia.web.id/2011/10/persamaaan-reaksi-kimia.html. 13 Oktober 2012.
6.    Agustian,1986.”Reaksi-reaksi kimia”.www.scribd.com/doc/16383788/reaksi-reaksi-kimia. 13 Oktober 2012.
7.    Agustian,1986.”Indikator Asam Basa”.http://www.scribd.com/doc/16383790/Indikator-Asam-basa. 19 Oktober 2012.
8.    Bhenx,2009.”Reaksi Redoks”. http://www.scribd.com/doc/12507694/Laporan-Kimia.  24 Oktober 2012.
9.    Susita Pratiwi,2011”Beberapa Reaksi Kimia”.http://www.scribd.com/doc/70643757/Laporan-Praktikum-Beberapa-Reaksi-Kimia.24 Oktober 2012.
10.              Resty Tian,2010”Penyertaan reaksi redoks dan aplikasinya”. http://www.slideshare.net/kimiaunib/reaksi-redoks. 24 Oktober 2012.
11.              Zulfikar,2010”Jenis reaksi kesetimbangan”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kesetimbangan-kimia/jenis-reaksi-kesetimbangan/. 24 Oktober 2012.