PERCOBAAN
II
BEBERAPA REAKSI KIMIA
A.
TUJUAN
1.
Dapat memahami prinsip beberapa jenis reaksi kimia
2.
Dapat menggunakan konsep
dasar stokiometri kimia reaksi untuk menentukan komposisi senyawa hidrat
B.
PRINSIP
Reaksi kimia dimana satu atau
lebih zat berubah menjadi zat-zat baru yang sifatnya berbeda dibandingkan
dengan zat-zat penyusun sebelumnya dan
bisa diidentifikasi berdasarkan beberapa ciri berikut :
1.
Reaksi menimbulkan
perubahan warna
2.
Reaksi menimbulkan
gas
3.
Reaksi menimbulkan
perubahan suhu
4.
Reaksi menyebabkan
terjadinya endapan
5.
Reaksi menyebabkan
terjadinya bau yang baru
6.
Reaksi menyebabkan
habisnya zat yanng bereaksi dan timbulnya produk baru.
C.
TEORI DASAR
Reaksi Kimia: dimana satu atau atau lebih
zat berubah menjadi zat-zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dibandingkan
dengan zat-zat penyusunnya sebelumnya.
Reaksi kimia secara umum dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu
reaksi asam-basa dan reaksi redoks.
Secara garis besar, terdapat perbedaan
yang mendasar antara kedua jenis reaksi tersebut, yaitu pada
reaksi redoks terjadi perubahan bilangan oksidasi (biloks), sedangkan
pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks.adapun reaksi –reaksi yang
termasuk dalam golongan tersebut seperti halnya reaksi kesetimbangan,reaksi
pengendapan,dan reaksi gas.
1.
Reaksi asam
basa atau reaksi penetralan merupakan reaksi antara asam dengan basa yang
dikenali dengan proses transfer - proton.reaksi ini telah didefinisikan asam
sebagai zat yang mengion dalam air menghasilkan ion H+ dan basa
sebagai zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH+. Berikut
adalah beberapa teori teori definisi mengenai asam dan basa :
a.
Teori Asam Basa
Arrhenius
·
Asam
adalah senyawa yang ketika dimasukkan kedalam larutan akan menghasilkan ion
hidronium (H3O+),
·
Basa
adalah senyawa yang ketika dimasukkan kedalam larutan akan menghasilkan ion
hidroxida (OH-)
·
Apabila asam dan basa
direaksikan akan menghasilkan garam dan air
·
HCl(asam)+NaOH(basa)
ßà NaCl(garam) + H2O(air)
b.
Teori Asam
Basa Bronsted – Lowry
·
Asam adalah senyawa yang mendonorkan / memberikan
proton (H+), disebut juga sebagai proton donor
·
Basa adalah senyawa
yang menerima proton, disebut juga sebagai proton acceptor
·
Reaksi antara asam dan
basa akan menghasilkan asam konjugasi (muatan +) dan basa konjugasi (muatan -)
·
ASAM +
BASA Basa Konjugasi +
Asam Konjugasi
c.
Teori Asam Basa
Lewis
·
Asam adalah senyawa
yang menerima pasangan elektron
·
Basa adalah senyawa
yang mendonorkan
2. Reaksi Reduksi-oksidasi atau redoks dikenal juga sebagai
reaksi transfer elektron.Contoh
reaksi redoks dalam kehidupansehari-hari, misalnya pembakaran, yaitu peristiwa oksidasi zat denganoksigen di udara yang
berlangsung cepat disertai dengan terbentuknyaenergi
panas dan cahaya (api). Selain itu metabolisme dan perkaratan jugatermasuk
dalam reaksi redoks,berikut
adalah perbedaan dari reaksi oksidasi dan reduksi:
a.
Reaksi Oksidasi adalah sebuah reaksi pengikatan oksigen dan mengalami
pelepasan elektron serta mengalami pertambahan bilangan oksidasi berikut adalah
contoh reaksi oksidasi:
·
H2+1/2O2 à H2O
·
HNO3+3H++3e-àNO+H2O
·
H2SàS
-2 0
b.
Reaksi Reduksi adalah sebuah reaksi pelepasan oksigen dan
mengalami pengikatan elektron serta mengalami pengurangan bilangan oksidasi berikut adalah contoh reaksi reduksi:
·
2H2Oà 2H2+O2
·
H2SàS+2H++2e-
·
HNO3àNO
2
0
3.
Reaksi kesetimbangan dapat
digolongkan berdasarkan fasa dari zat yang bereaksi dan hasil reaksinya,
sehingga dikenal dua jenis reaksi kesetimbangan yaitu reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen, Reaksi kesetimbangan homogen merupakan reaksi
kesetimbangan dimana semua fasa senyawa yang bereaksi sama.terdapat ciri-ciri
keadaan setimbang dinamis adalah sebagai berikut:
a.
Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang
berlawanan.
b.
Terjadi pada ruangan tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
c.
Laju reaksi ke
arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama.
d.
Tidak terjadi
perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur atau dilihat, tetapi
perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetap berlangsung.
e.
Setiap komponen
tetap adaReaksi kesetimbangan dinamis yaitu reaksi yang berlangsung
terus-menerus dengan arah yang berlawanan dan kecepatan yang sama.
Adapun terdapat
beberapa reaksi kesetimbangan seperti berikut :
a.
Kesetimbangan dalam fasa gas :
N2(g) + 3 H2(g) ⇄ 2 NH3(g)
2 SO (g) + O (g) ⇄
2 SO (g)
b.
Kesetimbangan dalam fasa larutan :
CH3COOH(aq) ⇄
CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4OH(aq) ⇄ NH4+ (aq)
+ OH-(aq)
4. Reaksi pengendapan adalah pembentukan yang
solid dalam larutan atau dalam lainnya padatselama reaksi kimia
atau oleh difusi dalam padatan. Bila reaksi terjadi dalam cair, zat
padat yang terbentuk disebut endapan, atau ketika dipadatkan
oleh sentrifus, peletseorang. Cairan yang tersisa di
atas padat dalam kedua kasus disebut supernatant atau
supernatan. Bubuk yang berasal dari curah
hujan juga historis dikenal sebagai bunga.
Alam metode presipitasi termasuk pengendapan atau sedimentasi, dimana bentukpadat selama periode waktu
tertentu karena gaya ambien seperti gravitasi
atausentrifugasi. Selama reaksi kimia, curah
hujan juga dapat terjadi khususnya
jika suatusubstansi larut dimasukkan ke
dalam solusi dan kepadatan terjadi menjadi lebih besar
(jika endapan
akan mengapung atau bentuk suspensi). Dengan
zat larut, curah hujandi percepat sekali solusi menjadi jenuh.
Dalam padatan, pengendapan terjadi jika konsentrasi salah
satu solid berada di atas batas kelarutan pada host
padat, karena misalnya quenching cepat atau implantasiion, dan suhu cukup
tinggi bahwa difusi dapat menyebabkan
pemisahan menjadipresipitat. Curah hujan di padatan secara
rutin digunakan untuk mensintesis nanoclusters.
Tahap penting dari proses presipitasi adalah awal nukleasi. Penciptaan partikel padathipotetis mencakup pembentukan sebuah interface, yang memerlukan beberapaenergi
berdasarkan energi relatif dari permukaan padat
dan solusi. Jika energi initidak tersedia, dan tidak
ada permukaan yang
cocok nukleasi tersedia, jenuh terjadi.
Reaksi pengendapan merupakan reaksi
yang salah satu produknya berbentuk endapan. Endapan terjadi karena zat yang
terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap,
sehingga reaksi pengendapan juga dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation
atau anion.
Dibawah ini disajikan beberapa reaksi
pengendapan, sebagai tanda bahwa zat yang terjadi adalah endapan perhatikan
tanda (s) solid, setelah indeks dari rumus kimianya.
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) +
HNO3(aq)
Endapan yang terbentuk adalah endapan
putih dari AgCl.
Pb(CH3COO)2(aq) + H2S → PbS(s) + 2
CH3COOH(aq)
Dari reaksi ini akan dihasilkan endapan
yang berwarna hitam dari PbS.
Stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakannya dari stoikiometri
komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan
kimia). Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda. Berikut adalah definisi dari hukum tersebut :
1.
Hukum
perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama kimiawan
Perancis
Joseph Proust) adalah
hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia
terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat
sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi
unsur-unsur yang tetap. Misalnya, air terdiri dari 8/9
massa oksigen
dan 1/9 massa hidrogen.
Bersama dengan hukum perbandingan berganda (hukum
Dalton),
2.
Hukum kekekalan
massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam
sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan
yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat
berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu
proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama
dengan massa produk.
3.
Hukum
perbandingan berganda adalah salah satu hukum
dasar stoikiometri.
Hukum ini juga kadang-kadang disebut hukum
Dalton (diambil dari nama kimiawan Inggris John Dalton), tapi biasanya hukum Dalton
merujuk kepada hukum tekanan parsial.
Hukum ini menyatakan bahwa apabila dua unsur
bereaksi
membentuk dua atau lebih senyawa, maka perbandingan berat salah satu
unsur yang bereaksi dengan berat tertentu dari unsur yang lain pada kedua
senyawa selalu merupakan perbandingan bilangan
bulat sederhana.
D.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
– Alat :
a. Tabung Reaksi
b. Gelas Piala
c. Pipet Tetes
d. Pipet Bengkok
e. Sikat Tabung
f. Kertas Lakmus
2.
Bahan :
a. CH3COOH(Asam Asetat)
b. HCl(Asam Klorida)
c. H2C2O4(Asam Oksalat)
d. H2SO4(Asam Sulfat)
e. NH4OH(Ammonium Hidroksida)
f. NaOH(Natirum Hidroksida)
g. Ba(OH)2(Barium Hidroksida)
h. KMnO4(Kalium Permanganat)
i.
K2CrO4(Kalium
Kromat)
j.
K2Cr2O7
(Kalium Dikromat)
k. NaCl(Natrium Klorida)
l.
BaCl2(Barium
Klorida)
m. Al2(SO4)3 (Alumunium
Sulfat)
n. (NH4)2SO4 (Ammonium
Sulfat)
o. AgNO3(Perak Nitrat)
p. CaCO3(Kalsium Karbonat)
E.
PROSEDUR
1.
Percobaan pertama
Menyediakan 3(tiga)
tabung reaksi kemudian dimasukan larutan HCl 0,1M pada tabung
1(satu),dimasukan CH3COOH pada tabung 2(dua),dan NaOH pada tabung ke
3(tiga) masing-masing sebanyak 10tetes.Masukan 1 tetes indikator pada
masing-masing tabung dan amati perubahannya.Masukan 10 tetes NaOH pada tabung
ke 1(satu) dan tabung ke 2(dua) Amati perubahan reaksi dan reaksi apa yang
terjadi.
2.
Percobaan
kedua
Dimasukan 1ml H2C2O4
kedalam tabung reaksi dan tambahkan
2(dua) tetes H2SO4 2M. Lakukanlah pengocokan beserta pengamatan
perubahan reaksi.Dimasukan KMnO4 0,05 M tetes demi tetes sambil
melakukan pengocokan. Kemudian lakukan percobaan kembali dengan memasukan 1ml
Fe2+ kedalam tabung reaksi dan
tambahkan 2(dua) tetes H2SO4 2M. Lakukanlah
pengocokan beserta pengamatan perubahan reaksi.Masukan KMnO4 0,05 M
tetes demi tetes sambil melakukan pengocokan.Terakir bandingkan perubahan
hilangnya warna ungu dan sebutkan reaksi apa yang terjadi.
3.
Percobaan
Ketiga
Dimasukan 1mL NaCl 0,1M kedalam
tabung reaksi.di reaksikan dengan AgNO3 0,1M sebanyak 5
tetes.Lakukanlah pengamatan terhadap reaksi tersebut.
4.
Percobaan
Keempat
Dimasukan 1mL BaCl 0,1M kedalam
tabung reaksi kemudian reaksikan dengan 1mL K2CrO4 0,1M .Lakukanlah
pengamatan terhadap reaksi tersebut.
5.
Percobaan
Kelima
Menyediakan 4(empat) tabung
reaksi dengan memberikan label A,B,C,dan D. Dimasukan 1mL K2CrO4
0,1M kedalam tabung A dan B. dimasukan 1mL
K2Cr2O7 0,1M kedalam tabung C dan D.
Ditambahkan HCl 1M sebanyak 10 tetes kedalam tabung A dan C kemudian lakukan
pengocokan.Ditambahkan NaOH 1M sebanyak 10 tetes kemudian lakukan pengocokan.Lakukan
pengamatan terhadap kedua percobaan tersebut.
6.
Percobaan
Keenam
Dimasukan Al2(SO4)3
0,1M pada 2(dua) tabung yang berbeda.
Dimasukan 5tetes NaOH pada tabung pertama dan dimasukan 5 tetes NH4OH
pada tabung kedua.Lakukan penambahan NaOH tetes demi tetes. Lakukan pengamatan
pada kedua reaksi tersebut.
7.
Percobaan
Ketujuh
Dimasukan 5mL (NH4)2SO4
pada tabung reaksi.ditambahkan 5tetes NaOH 1M sebanyak 5 tetes. Disambungkan
pipet bengkok dengan tabung reaksi,Hubungkan pipet bengkok dengan kertas
lakmus.
8.
Percobaan
Kedelapan.
Dimasukan CaCO3 pada
tabung reaksi.ditambahkan 5tetes HCl 1M pada tabung reaksi.Dihubungkan dengan
5mL Ba(OH)2 pada beaker glass.Lakukanlah pengamatan pada reaksi.
F.
HASIL
PENGAMATAN
NO
|
PROSEDUR
|
HASIL PENGAMATAN
|
KETERANGAN
|
|||
1
|
HCl+NaOH
CH3COOH+NaOH
|
Setelah HCl+NaOH ditetes indikator maka larutan menjadi
tak berwarna sedangkan CH3COOH+NaOH setelah ditambahkan indikator berubah
menjadi warna ungu begitupun dengan NaOH+NaOH
|
|
|||
2
|
H2C2O4+H2SO4+KMnO4.
Fe2++H2SO4+KMnO4.
|
Penambahan H2C2O4dengan
H2SO4 tidak terjadi reaksi warna kuning,ketika
ditambahkan 25 tetes KMnO4 warna berubah menjadi keruh coklat.
Penambahan Fe2+ dengan H2SO4 tak terjadi reaksi ketika dilakukan penambahan 3tetes KMnO4 warna berubah menjadi keruh coklat. |
Hasil reaksilarutan H2C2O4
|
|||
3
|
NaCl +AgNO3
|
Sebelum direaksikan NaCl dan AgNO3 berwarna
bening. Setelah bereaksi warnanya menjadi putih dan terbentuk endapan.
|
Hasil Reaksi |
|||
4
|
BaCl2+K2CrO4
|
Warna BaCl2 bening sedangkan warna K2CrO4
setelah direaksikan warna menjadi kuning pekat dan terbentuk endapan.
|
|
|||
5
|
K2CrO4+HCl
K2CrO4+NaOH
K2Cr2O7+HCl
K2Cr2O7+NaOH
|
Pada K2CrO4 + HCl warna berubah
yang tadi nya berwarna kuning menjadi warna orange, sedangkan pada K2Cr2O7+HCl
warna berubah menjadi orange pekat, sedangkan K2Cr2O7+
NaOH tidak terjadi perubahan warna namun sedikit keruh.
|
1.Tabung larutan A dan B.
2.Tabung larutan A setelah di
tambah HCL.
3.Tabung larutan B setelah di
tambah NaOH
4. Tabung C di tambah HCL
5.Tabung D setelah di tambah
NaOH
|
|||
6
|
Al2(SO4)3 +NaOH
Al2(SO4)3 +NH4OH
|
Pada reaksi Al2(SO4)3 dengan
NaOH warnanya keruh namun setelah ditambahkan 3tetes NaOH warnanya kembali
jernih sedangkan pada Al2(SO4)3 +NH4OH
warna menjadi keruh kemudian ketika dilakukan penambahan 2tetes tidak terjadi
perubahan dan tetap keruh.
|
1.Tabung A di tambah 5 tetes NaOH
2.Tabung A di tambah 3 tetes
NaOH lagi
3.Tabung B setelah ditambah 5
tetes NH4OH dan ditambah 2 tetes lagi.
|
|||
7
|
(NH4)SO4 + NaOH
|
|||||
8
|
HCl+CaCO3
BaOH |
BaOH berwarna putih,ketika reaksi CaCO3 dengan
HCl menghasilkan gas sehingga ketika dihubungkan dengan Ba(OH)2
warna menjadi keruh.
|
G.
PEMBAHASAN
1.
Dalam percobaan
reaksi pertama reaksi ini termasuk reaksi asam dan bas reaksi ini terjadi
karena ion postif dan ion negatif melakukan reaksi silang oleh karena reaksi
ini menggunakan asam kuat dan basa kuat maka reaksi ini menghasilkan garam dan
air dengan PH netral. Penggunan indikator yaitu untuk mengetahui jalanya suatu
reaksi dalam hal ini indikator yang digunakan adalah fenotalin.Menurut hasil
pengamatan HCl+NaOH ditetes dengan indikator larutan menunjukan larutan yang
tak berwarna/bening sedangkan reaksi CH3COOH+NaOH+Indikator dan
NaOH+Indikator menujukan perubahan warna ungu yang signifikan.Dalam hal ini
fenotalin mempunyai trayek dari PH 8-10 maka apabila PH<8 maka reaksi tidak
menimbulkan warna berbeda.adapun macam-macam indikator selain fenotalin ialah metil merah PH |4,2-6,3|merah-kuning,Metiljingga PH|3,1-4,4|merah-kuning,Bromtimol biru PH |6,0-7,6|kuning-biru,Lakmus PH |4,5-8,3|merah-biru,Timol hijau PH|1,2-2,8|kuning-biru.
2.
Dalam percobaan kedua ini reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks,hal ini
disebabkan karena H2C2O4(asam oksalat) dan Fe2+
bersifat reduktor dan KMnO4 bersifat oksidator namun dengan
penambahan H2SO4(Asam Sulfat) membuat KMnO4
menjadi larut. karena H2SO4(Asam Sulfat) sebagai
indikator dan apabila tidak ditambahkan H2SO4(Asam Sulfat) maka KMnO4 akan berubah menjadi MnO2.
Berikut ialah percobaan reaksi redoks.
a.
Larutan H2C2O4 dan H2SO4 berwarna jernih bening. Setelah ditetesi KMnO4
, warna berubah menjadi ungu. Selang waktu, warna ungu tersebut akan pudar dan
menjadi warna peach muda setelah ditetesi sebanyak 25 tetes KMnO4 larutan
menjadi keruh dan berwarna coklat.
b.
Larutan Fe2+ dan H2SO4 berwarna jernih dan bening. Setelah
ditetesi KMnO4 sebanyak kurang lebih 3 tetes, larutan menjadi keruh dan
berwarna coklat.
Perbedaan reaktan Fe2+ dan H2C2O4 dalam
perubahan reaksi adalah ketika penambahan KMnO4 yang berbeda karena
elektron yang dibutuhkan H2C2O4 lebih besar
dibandingkan dengan Fe2+ oleh karena itu penambahan KMnO4 pada
reaktan H2C2O4 dibutuhkan lebih banyak.
3. Dalam percobaan yang ketiga reaksi ini
termasuk reaksi pengendapan,sebelum direaksikan NaCl 0,1M dengan 5tetes AgNO3
0,1M tak berwarna / bening.setelah bereaksi warnanya menjadih
putih dan terdapat endapan, hal ini dikarena reaksi tersebut menghasilkan AgCl
serta NaNO3.AgCl adalah sebagai endapan pada reaksi tersebut karena ketika
penambahan 1tetes AgNO3 larutan masih bisa larut namun ketika
ditambahkan 5 tetes AgNO3 larutan tersebut menjadi jenuh sehingga
terdapat AgCl yang membentuk sebagai endapan berwarna putih pada reaksi
tersebut.
4. Dalam percobaan yang kempat
reaksi ini termasuk reaksi pengendapan juga,sebelum direaksikan warna 1ml BaCl2
0,1M adalah bening/tak berwarna sedangkan warna 1ml K2CrO4
0,1M kuning.setelah bereaksi warnanya menjadi kuning pekatdan terdapat
endapan, hal ini dikarena reaksi tersebut menghasilkan KCl serta BaCrO4.
BaCrO4 adalah sebagai endapan pada reaksi tersebut karena ketika direaksikan
ditabung reaksi sehingga terdapat BaCrO4 yang membentuk sebagai
endapan pada reaksi tersebut.
5. Dalam percobaan yang kelima
reaksi dari 1mL K2CrO4 pada tabung A ketika direaksikan dengan HCl 1M
sebanyak 10 tetes terjadi perubahan
warna yang awalnya berwarna kuning menjadi warna orange dan pada tabung B
reaksi dari K2CrO4 dilakukaan penambahan 10 tetes NaOH 1M
tidak terjadi perubahan warna melainkan reaksi ini membuat larutan menjadi
keruh sedangkan pada tabung C yang berisi 1mL K2Cr2O7
direaksikan dengan HCl 1M sebanyak 10 tetes terjadi perubahan warna yang
asalnya berwarna kuning menjadi warna oren pekat. Reaksi ini termasuk reaksi
kesetimbangan karena melakukan reaksi reversibel.
6. Dalam percobaan keenam pada
tabung A dan B dimasukan 1mL Al2(SO4)3 0,1 M.
Tabung A diperlakukan dengan penambahan 5(lima) tetes NaOH 1M.
Ditambahkan 3(tetes) NaOH membuat larutan yang tadinya keruh menjadi
jernih.Tabung B diperlakukan dengan penambahan 5(lima) tetes NH4OH warnanya
keruh kemudian ditambahkan NH4OH kembali sebanyak 2(dua) tetes namun
tidak terjadi perubahan dan tetap keruh.Hal ini karena basa luat (NaOH)
terdisosiasi sempurna dari pada basa lemah (NH4OH). Reaksi ini
termasuk reaksi kesetimbangan.
7. Dalam percobaan ketujuh tabung ditambahkan (NH4)2SO4 sebanyak
5mL kemudian direaksikan dengan NaOH sebanyak 5(lima) tetes lalu dihubungkan
dengan kertas lakmus menggunakan pipet bengkok.Sebelum reaksi masing-masing
larutan berwarna kuning pada reaksi ini kertas lakmus yang asalnya berwarna
merah berubah menjadi warna biru. Dikarenakan NH4OHàNH3++H2O,
gas dari NH3+ mempunyai sifat basa lemah reaksi ini
termasuk reaksi gas.
8. Dalam percobaan kedelapan gelas
piala ditambahkan dengan Ba(OH) sebanyak 5mL.pada tabung reaksi
dimasukan 1 sendok CaCO3 dan direaksikan dengan HCL 1M sebanyak
5(lima) tetes.Dihubungkan tabung reaksi dengan gelas piala melalui pipet
bengkok,reaksi CaCO3 dengan HCl menghasilkan gas CO2 sehingga
menyebabkan Ba(OH)2 menjadi keruh.
H.
JAWABAN
PERTANYAAN
Persamaan reaksi
dari setiap percobaan praktikum.
a. HCL+NaOH à NaCl +H2O
CH3COOH + NaOH à CH3COONa
+ H2O
b. H2C2O4 + H2SO4
à Tak
Bereaksi
Reduksi : MnO4-
+ 8H+ + 5e- à Mn2+ +4
H2O
Oksidasi: C2O4-
à 2CO2 +
2e-
Oksidasi: Fe2+ à Fe3++e-
1.
MnO4-
+ 8H+ + 5e-
à Mn2+ +4 H2O |x2
C2O4- à 2CO2 + 2e- |x5
2MnO4-
+ 16H+ + 10e-
à 2 Mn2+ +8
H2O
5C2O4- à 10CO2 +
10e-
2MnO4- + 16H+
+ 5C2O4-
à 2 Mn2+ +8 H2O+10CO2
2.
MnO4-
+ 8H+ + 5e-
à Mn2+ +4 H2O |x1
Fe2+ àFe3++e- |x5
MnO4-
+ 8H+ + 5e-
à Mn2+
+4 H2O
5Fe2+ à 5Fe3++5e-
MnO4- + 8H+
+5Fe2+ à Mn2+ +4 H2O+5Fe3+
3.
NaCl + AgNO3
àAgCl + NaNO3
4.
BaCl2+K2CrO4
à 2KCl + BaCrO4
5.
K2CrO4+2HCl
⇄H2CrO4
+ 2KCl
K2CrO4+2NaOH
⇄Na2CrO4
+ 2KOH
K2Cr2O7+2HCl
⇄H2CrO4
+ 2KCl
K2Cr2O7+2NaOH
⇄Na2CrO4
+ 2KOH
6.
Al2(SO4)3+6NaOH
⇄ 2Al(OH)3+3Na2SO4
Al2(SO4)3+6NH4OH
⇄ 2Al(OH)3+3(NH4)2SO4
7.
(NH4)2SO4+2NaOHà2NH4OH+Na2SO4
NH4OHàNH3++H2O
8.
CaCO3+2HClàH2CO3 + CaCl2
H2CO3àCO2+H2O
Ba(OH)2+CO2àBaCO3+H2O
I.
KESIMPULAN
Setelah
melakukan praktikum dan melakukan pengamatan penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Terdapat
beberapa jenis reaksi kimia dalam praktikum yaitu reaksi menimbulkan perubahan
warna,reaksi menghasilkan gas,reaksi menyebabkan terjadinya endapan dan reaksi menyebabkan habisnya zat yang bereaksi
dan timbulnya produk baru
2.
Bahwa
konsep-konsep dasar dari stokiometri terdapat hukum perbandingan tetap,hukum
kekekalan masa,dan hukum perbandingan ganda sesuai dengan teori diatas sehingga
praktikan dapat menentukan komposisi senyawa hidrat dari konsep stokiometri.
J.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Kurniaty,Nety,”Materi kuliah kimia organik I”,Universitas
Islam Bandung,2012.
2.
Chang ,Raymond
,”Kimia Dasar Konsep-Konsep inti”,1,Erlangga
,2005,Jakarta
3.
Bird,Tony,”Kimia Fisik Untuk Universitas”,1,PT
Gramedia,1987,Jakarta.
4.
Jim Clark,2004.”Pengertian Oksida dan Reduksi”, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/oksidasi_dan_reduksi/pengertian_oksidasi_dan_reduksi_redoks/.
19 Oktober 2012.
5.
Rino
Safrizal,2012.”Persamaan reaksi kimia”.www.jejaring
kimia.web.id/2011/10/persamaaan-reaksi-kimia.html. 13 Oktober 2012.
6.
Agustian,1986.”Reaksi-reaksi kimia”.www.scribd.com/doc/16383788/reaksi-reaksi-kimia.
13 Oktober 2012.
7.
Agustian,1986.”Indikator Asam Basa”.http://www.scribd.com/doc/16383790/Indikator-Asam-basa.
19 Oktober 2012.
8.
Bhenx,2009.”Reaksi Redoks”. http://www.scribd.com/doc/12507694/Laporan-Kimia. 24 Oktober 2012.
9.
Susita
Pratiwi,2011”Beberapa Reaksi Kimia”.http://www.scribd.com/doc/70643757/Laporan-Praktikum-Beberapa-Reaksi-Kimia.24
Oktober 2012.
10.
Resty
Tian,2010”Penyertaan reaksi redoks dan
aplikasinya”. http://www.slideshare.net/kimiaunib/reaksi-redoks.
24 Oktober 2012.
11.
Zulfikar,2010”Jenis
reaksi kesetimbangan”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kesetimbangan-kimia/jenis-reaksi-kesetimbangan/.
24 Oktober 2012.
No comments:
Post a Comment